Bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada hari Selasa (31/01) Penyerahan Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Malang, Drs. H. Sutiaji dengan di dampingi oleh Inspektur Kota Malang, Drs. Subari, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Kota Malang, Drs. Wasto, SH, MH dan Kabag Organisasi, Dwi Rahayu S.H, M.Hum.
Pelaksanaan AKIP tahun 2016 di Kota Malang berdasarkan pada RPJMD Kota Malang. Kota Malang telah terbentuk Zona Integritas Kawasan Bebas Korupsi serta telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kinerja mulai dari pejabat eselon II hingga di tatanan staf. Komitmen dan integritas seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Malang untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah diapresiasi dengan diperolehnya penghargaan ini.
Sutiaji menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) karena kebersamaan kinerja, komitmen dan integritas tersebut turut mengharumkan nama Kota Malang. “Kedepan saya berharap, agar SKPD lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Malang mampu mempertahankan dan meningkatkan Akuntabilitas Kinerja di SKPD masing-masing agar memperoleh predikat A ” ujarnya.
Di tempat berbeda Walikota Malang H.M Anton (Abah Anton) juga menerima Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kemenhub RI, bertempat di Istana Wapres RI (31/1) Kota Malang, salah satu kota yang meraih penghargaan tersebut. Yang istimewa, seperti diutarakan Walikota Anton usai menerima piala WTN, tahun ini kota Malang meraih dua kategori bidang secara langsung yakni bidang lalin dan angkutan. “Sebelumnya (tahun tahun sebelumnya), kota Malang hanya meraih kategori lalin saja. Kali ini keduanya mampu terengkuh dan ini harus mampu dipertahankan sekaligus terus membenahi kekurangan yang ada, “ujar Abah Anton.
Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla dihadapan Kepala Daerah penerima penghargaan menegaskan ada 2 ukuran keberhasilan pembangunan bidang transportasi, yakni kelancaran (diukur dari rata rata kecepatan) dan keamanan (diukur dari tingkat kecelakaan).
“Dan ada faktor-faktor yang harus diperhatikan apabila ingin sukses dalam mengelola manajemen pembangunan bidang perhubungan, yaitu faktor kebutuhan, produksi kendaraan, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk, infrastruktur, besar kapasitas dan jenis angkutan umum, trafict manajemen, rambu lalin, serta disiplin berlalin, “imbuh Wapres JK.
Sumber : Humas Malang Kota