Tentu hampir semua dari kita tidak asing dengan istilah permukiman kumuh. Langsung terbayang kawasan yang tidak teratur, padat, serta minim infrastruktur. Oleh karena itu permukiman kumuh menjadi target sebagai kawasan yang harus dibenahi.
Kategori kumuh belum tentu semua masyarakat sama pemahamnnya, kategori kumuh menurut Kementerian PUPR dibagi menjadi tiga tingkatan yakni kumuh berat, kumuh sedang dan kumuh ringan. Pemerintah saat ini melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 memiliki target tercapainya penanganan permukiman kumuh perkotaan seluas 38.431 Ha menjadi 0%.
Berlandaskan dengan acuan tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya membentuk suatu kegiatan yang menitikberatkan kepada peran Pemerintah Daerah dan masyarakat (Swadaya) yang dinamai dengan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Kotaku merupakan platform kolaborasi pelaku, mulai dari pemerintah pusat-daerah-masyarakat-pemangku kepentingan-swasta, dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan, untuk mewujudkan permukiman yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
Hari ini Kamis, (23/8) di Aula Kelurahan Sawojajar dilaksanakan Pelatihan Lapang bagi pendamping Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dari Provinsi Jawa Timur. Pendamping program KOTAKU ini merupakan perwakilan dari enam kota di Jawa Timur antara lain Tulungangung, Kediri, Sidoarjo, Bojonegoro, Tuban dan Madiun, mereka rencananya akan melaksanakan praktek lapangan di wilayah Sawojajar selama dua hari (23 – 24), pelaksanaan kunjungan lapangan akan dilaksanakan sehari setelah mereka berdiskusi dengan berbagai elemen masyarkat di wilayah Sawojajar seperti BKM, PKK, LPMK, Kader Lingkungan dan unsur RT/RW serta tokoh masyarakat. Dari hasil diskusi ini nantinya akan mendapatkan sebuah gambaran tentang kondisi wilayah serta dapat memetakan prioritas penanganannya serta sebuah perencanaan untuk mewujudkan kota layak huni produktif dan berkelanjutan sebagaimana tujuan program Kota Tanpa Kumuh ini.
Dalam sambutannya Lurah Sawojajar J.A Bayu Widjaya, S.Sos, M.Si menyampaikan “Ini merupakan program nasional yang harus kita laksanakan, program ini tidak akan bisa berjalan maksimal tanpa kolaborasi dari pemerintah dan semua elemen masyarakat”. Di kecamatan Kedungkandang sendiri hanya dua kelurahan yang dijadwalkan mendapat program ini yakni Sawojajar dan kelurahan Kedungkandang pungkasnya. (j-co)
Foto-Foto Kegiatan Diskusi