Minggu, 23 Oktober 2016, Sebuah upayah dari warga RW 06 Kelurahan Sawojajar dalam mengenalkan kembali Dulinan Tradisional kepada anak-anak dilakukan dengan cara unik dan menarik. Sebuah kegiatan yang bertajuk “Kumpul Bocah” menyajikan berbagai macam permainan tradisional seperti Engklek, Dakon, Egrang, Nyaiputut, Bambu Gila dan banyak lagi membuat anak-anak semangat untuk melakukan permainan baru menurut mereka yang kesehariannya sudah tergerus dengan permainan modern. Tak hanya anak-anak, para orang tuapun turut bermain sambil bernostalgia akan masa kecil dulu.
Permainan ini di gagas oleh para pemuda Kwansan dalam rangkaian kegiatan “Kampung Sinau Kwansan” dengan didukung oleh Ketua RW 06 serta semua warga. Turut hadir dan bernostalgia Lurah Sawojajar J.A. Bayu Wuidjaya, Andrew Grotesque, Budayawan Kota Malang Yongki Irawan, serta berbagai lintas komunitas yang juga turut memandu permainan.
Disela-sela permainan anak-anak bisa belajar dengan membaca buku-buku cerita maupun ilmu pengetahuan melalui “Mobil Pintar” dari Perpustakaan Umum Kota Malang. “Keceriaan ini adalah yang kita butuhkan untuk mengembalikan karakter anak-anak, anak-anak jaman sekarang yang mereka tahu hanyalah permainan-permainan yang instan melalui gadget mereka” ungkap Lurah Sawojajar sesaat setelah acara.
Permainan tradisional ini memang bertujuan untuk mengembalikan keceriaan anak agar dapat mengembalikan karakter anak yang cerdas dan tangguh. (j-co)
foto by: Andrew Grotesque